Tutorial Lengkap Jaringan Komputer

Tutorial Lengkap Jaringan Komputer | Banyak orang sering bertanya-tanya saat ingin menaruh minat kepada jaringan komputer, dari mana mulai belajar nya? Yach itu wajar saja jika tidak mempunyai gambaran sedikitpun apa sich sebenarnya jaringan komputer itu. Bukan cuma itu, bahkan siswa atau mahasiswa Teknik Jaringanpun pada awalnya masih belum mempunyai gambaram yang jelas apa yang akan dipelajari pada jaringan komputer.

E-book Tutorial Lengkap Jaringan Komputer ini mengupas lengkap mengenai jaringan komputer dari awal mengenai gambaran jaringan komputer sederhana (walaupun pada dasarnya termasuk kompleks) di rumah atau di kantoran kecil sampai jaringan enterprise yang bisa saling berkomunikasi antar kantor pusat dengan semua unit-unit business yang tersebar diseluruh dunia.

E-book Tutorial Lengkap jaringan komputer ini dibagi dalam dua bagian yaitu "Pengenalan Jaringan Komputer" dan "Konsep dasar Jaringan Komputer". Bagian pertama membahas jaringan komputer secara umum dengan harapan semua orang yang mempelajarinya akan bisa membuat sendiri jaringan komputer dirumah atau dikantoran kecil. Semua orang bisa belajar jaringan komputer dan membuat serta mengelola jaringan sendiri di rumah atau dikantoran kecil.

Di bagian kedua membahas konsep-konsep dasar jaringan komputer dari Local area network dengan semua elemen-elemen pendukungnya, Wide area network dengan semua elemen-elemen pendukungnya dan standard-standard deployment di business class jaringan komputer seperti korporasi dan enterprise. bagian ini sangat cocok buat siswa dan mahasiswa yang membahas jaringan komputer secara global.

Berikut adalah daftar isi dari E-book Tutorial jaringan komputer yang sangat cocok buat anda-anda semua yang berminat dalam mempelajari jaringan komputer:

Bagian Pertama:
I.1
I.1.1
I.1.2
I.2
I.2.1
I.2.2
I.2.3
I.2.3.1
I.2.3.2
I.2.4
I.3
I.3.1
I.3.2
I.3.3
I.3.4
I.3.4.1
I.3.4.2
I.3.4.3
I.3.4.4
I.3.5
I.3.6
I.3.7
I.4
I.4.1
I.4.2
I.4.2.1
I.4.2.2
I.4.3
I.4.3.1
I.4.3.2
I.4.4
I.4.5
I.5
I.5.1
I.5.1.1
I.5.1.2
I.5.1.3
I.5.2
I.5.3
I.5.4
I.5.4.1
1.5.4.2
I.6
I.6.1
I.6.2
I.6.3
I.6.4
I.6.4.1
I.6.4.2
I.6.4.3
I.6.4.4
I.6.4.5
I.7
I.7.1
I.7.2
I.7.3
I.7.4
I.7.5
I.7.6
I.7.7
I.7.8
I.7.9
I.7.10
I.7.10.1
I.7.10.2
I.7.10.3
I.7.11
I.7.11.1
I.7.11.2
I.7.12
I.7.12.1
I.7.12.2
Apa Itu Jaringan Komputer
Bagaimana jaringan komputer berkomunikasi
Keuntungan & Kerugian Jaringan Komputer
Infrastruktur Jaringan Komputer
DHCP system
DNS system
Setting dan konfigurasi dasar
Mengubah konfigurasi TCP/IP
Mengubah hostname dan Workgroup
Beberapa Tools konfigurasi
Piranti Jaringan dan Standard Konfigurasi
Standard Penamaan Piranti Jaringan
Urgensi Mengganti Hub Ethernet
Switch – karaker dan Standard Kebutuhan Minimum
Router – Karakter dan Standard Kebutuhan
Memory router dan fungsinya
Karakteristik router
Standard minimum dan rekomendasi kebutuhan router
Router Untuk Rumahan
Berbagai Model Ethernet Adapter
Wireless AP
Berbagai Model Wireless Adapters
Jenis Kabel Jaringan & Best Practices
Coaxial
Standard kabel UTP dan STP
Identifikasi ppin-pin UTP
UTP dan Koneksi Piranti
Fiber Optic, Konektor dan Keuntungannya
Konektor Kabel Optic
Keuntungan Kabel Jaringan Optic
Best practice Instalasi kabel jaringan
Kebutuhan Minimum dan rekomendasi system perkabelan
Membuat Jaringan Komputer sederhana
Menghubungkan dua komputer back to back
Konfigurasi TCP/IP untuk Windows XP
Konfigurasi TCP/IP Untuk Windows Vista
Konfigurasi TCP/IP Untuk Windows 7
Jaringan sederhana dengan switch
Membagi koneksi internet di rumah atau di kantor
Jaringan komputer dengan Powerline adapter
Cara Menghubungkan Powerline Adapter
Keuntungan dan Kerugian Powerline Adapter
Jaringan Printer
Setting Shared Printer XP
Setting Shared Printer Windows 7
Koneksi User ke Printer Jaringan
Printer Jaringan Dengan Windows Server
Install Printer Jaringan pada Windows Server
Memilih Printer Port
Install Software Printer Jaringan
Nama Printer dan Nama Share
Menghubungkan Client komputer ke Printer Jaringan
Wireless Local Area Network (WLAN)
Apa jaringan wireless itu?
Keuntungan dan Kerugian jaringan Wireless
Topology jaringan Wireless
Jaringan Ad Hoc
Jaringan infrastructure
Jaringan Wireless IEEE 802.11
Standard Wireless
Membuat Jaringan Wireless di Rumah
Ancaman terhadap jaringan wireless
System Keamanan Jaringan Wireless
Inkripsi Koneksi Wireless
Filter MAC address
Disable Broadcast SSID
Wireless Distribution System
WDS – Bridge
WDS – Repeater
Troubleshooting Wireless Connection
Problem umum koneksi wireless
Troubleshooting Koneksi Internet
Bagian Kedua: Cocok buat anda yang mendalami bidang information Technology - khususnya teknology jaringan komputer.
II.1
II.1.1
II.1.2
II.1.3
II.1.3.1
II.1.3.2
II.1.4
II.1.4.1
II.1.4.2
II.1.4.3
II.1.5
II.1.5.1
II.1.5.2
II.1.5.3
II.1.5.4
II.1.5.5
II.1.5.6
II.1.6
II.1.7
II.1.8
II.1.9
II.1.10
II.1.11
II.1.12

II.2
II.2.1
II.2.2
II.2.3
II.2.4
II.2.5
II.2.6
II.2.6.1
II.2.6.2
II.2.7
II.2.8
II.2.9
II.2.10
II.2.11
II.3
II.3.1
II.3.1.1
II.3.1.2
II.3.1.3
II.3.1.4
II.3.1.5
II.3.2
II.3.2.1
II.3.2.3
II.3.2.4
II.3.2.5
II.3.2.6
II.3.2.7
II.3.2.8
II.3.2.9
II.3.3
II.3.3.1
II.3.3.2
II.3.3.3
II.3.3.4
II.3.3.5
II.3.3.6
II.3.3.7
II.3.3.8
II.3.3.9
II.3.3.10
II.3.3.11
II.3.3.12
II.3.3.13
II.3.3.14
II.3.3.14.1
II.3.3.14.2
II.3.3.15
II.3.3.16
II.3.3.16.1
II.3.3.16.2
II.3.4
II.3.4.1
II.3.4.2
II.3.5
II.3.6.
II.3.6.1
II.3.6.2

II.4
II.4.1
II.4.2
II.4.3
II.4.4
II.4.4.1
II.4.4.2
II.4.5
II.4.5.1
II.4.6
II.4.7
II.4.8
II.4.9
II.4.10
II.4.11
II.4.12
II.4.12.1
II.4.12.2
II.4.12.2.a
II.4.12.2.b
II.4.12.2.c
II.4.12.3
II.4.12.3.1
II.4.12.3.2
II.4.12.3.3
II.4.12.4
II.4.12.5
II.4.13
II.4.14
II.4.15
II.4.16
II.4.17.1
II.4.17.2
II.4.18
II.4.18.1
II.4.18.2
II.4.18.3
II.4.18.4
II.4.18.5
II.4.18.6
II.4.18.7
II.4.19
II.4.20
II.4.21
II.4.21.1
II.4.21.2
II.4.21.3
II.4.21.4
II.4.21.5
II.4.21.6
II.4.21.7
II.4.21.8
II.4.20.9
II.5
II.5.1
II.5.2
II.5.3
II.5.4
II.6
II.6.1
II.6.2
p>II.7
II.7.1
II.7.2
II.7.2.1
II.7.2.2
II.7.3
II.7.4
II.7.5
II.7.6
II.7.6.1
II.7.6.2
II.7.6.3
II.7.7
II.7.8
II.7.8.1
II.7.9
II.7.10
II.7.11
II.7.11.1
II.7.11.2
II.7.11.3
II.7.12
II.7.13
II.7.13.a
II.7.13.b
II.7.13.c
II.7.13.d
II.7.14
II.7.15
II.7.16
II.7.17
II.7.18
II.7.18.1
II.7.18.2
II.7.18.3
II.7.19
II.8
II.8.1
II.8.2
II.8.3
II.8.4
II.8.5
II.8.6
II.8.7
II.8.8
II.9
II.9.1
II.9.2
II.9.3
II.10
II.10.1
II.10.2
II.10.3
Model Rreferensi OSI
Layer 7: Layer Application
Layer 6: Layer Presentation
Layer 5: Layer Session
Administrasi, Identifikasi dan Pengendalian
Simplex, Half-Duplex dan Full-Duplex Dialog
Layer 4: layer Transport
Identifikasi Port dan Socket
Identifikasi Port dan Socket
Layanan-layanan koneksi
Layer 3: Layer Network
Segmentasi atau Subnetting Jaringan
Protokol -protokol Routing
Routed Protokol
Non-routable protokol s
Fungsi Switching Layer Network
Protokol -protokol Routing
Layer ke 2: Data link layer
Layer ke 1: Layer Physical
Implementasi Protokol
Keuntungan dan kerugian model OSI
Protokol Jaringan
Komunikasi antar piranti jaringan
Process Encapsulation

Internet Protokol (IP) Address
Class-Class IP Address
Subnet Mask
IP address Public
Private IP address
IP Address khusus
Konversi IP Address
Konversi decimal ke biner
Konversi Biner ke Decimal
Subnetting dan Supernetting IP Jaringan
Bagaimana membuat customisasi subnet mask
CIDR
VLSM
Studi Kasus IP Addressing
Local Area Network (LAN)
Topology LAN
Topology Bus
Topology Star
Topology Ring
Topology Mesh
Hybrid Topologies
Segmentasi Jaringan Dengan Bridge
Architecture Bridge - Bagaimana piranti Bridge bekerja
Keuntungan dan Kerugian Bridge
Implementasi Bridge
Transparent Bridge
Bridging Loops dan STA
Keuntungan dari Spanning Tree Algoritma (STA atau STP)
Bagaimana spanning tree STP bekerja?
Process Konfigurasi STP
Segmentasi Jaringan Dengan Switch
Bagaimana cara kerja Switch
Store-and-forward switching
Cut-through switching
Fragment-free switching
Keuntungan Ethernet Swithes
Kebutuhan Minimum STP
Fast / Gigabit Ether Channel
Virtual LAN (VLAN)
Keuntungan dan kerugian dari VLAN
Mendifinisikan VLAN
Trunking VLAN dengan ISL and 802.1q
Best Practices VLAN
Konfigurasi Switch dan VLAN
Konfigurasi VLAN
Konfigurasi default VLAN
Command-comand Konfigurasi VLAN
Konfigurasi Spanning Tree
Layer 3 Switching
Penggunaan
Best Practices – Kebutuhan Minimum Layer 3 Switch
Segmentasi Jaringan Dengan Router
Bagaimana internetwork routing bekerja
Keuntungan penggunaan router
Memilih Piranti Jaringan
Metropolitan area network (MAN)
Metropolitan Ethernet
Keuntungan dan kerugian

Wide area network (WAN)
Keuntungan dan Kerugian WAN
Pemilihan Layanan Koneksi WAN
Koneksi Jaringan WAN
Dedicated connection atau leased line
Keuntungan dan kerugian Leased line
Karaketristik Leased line dan kapan penggunaannya
Jaringan circuit-switched
Keuntungan dan kerugian Circuit switched
Jaringan Packet-switched
Teknology Layanan WAN
WAN Pada Layer Physical
Protocol WAN Pada Layer Data Link
Layanan-layanan WAN
Standard Dan kebutuhan minimum
Perangkat WAN
POTS
T-Cariers
Penggunaan
Arsitektur
Signalling
Integrated Services Digital Network (ISDN)
Applikasi praktis ISDN BRI
ISDN PRI
Encoding dan Framing ISDN PRI
Multiplexer
CSU/DSU
Protocol-protocol Synchronouse Serial
Asysnchronouse Protocol
Metoda-metoda Encapsulation WAN
Point-to-Point Protocol (PPP)
Password Authentication Protocol (PAP)
Challance Handshake Authentication Protocol (CHAP)
Frame Relay
Frame Relay Component
Frame Relay Addressing
Topology Frame Relay
Konfigurasi jaringan frame relay back-to-back
Cara monitoring jaringan frame relay
Standard Minimum Frame Relay
Konsep-konsep dan Istilah Frame Relay
Konfigurasi ISDN BRI
Konfigurasi ISDN PRI
Dial On Demand Routing (DDR)
Konfigurasi DDR
Konfigurasi Interface DDR
Identifikasi Piranti Yang Dipanggil
Pengguunaan Dialer Strings dan Maps
Mendefinisikan Traffic Interesting
Summary Definisi Traffic Interesting
Konfigurasi Link Time-Out
Konfigurasi DDR Link
Keuntungan dan kerugian DDR
ATM (Asynchronouse Transfer Mode)
Category service ATM
Penggunaan ATM
Arsitektur ATM
Keuntungan dan kerugian ATM
Synchronous Optical Network (SONET)
Penggunaan SONET
Implementasi SONET
Internet Protocol Routing
Jenis routing
Static Routing
Static Route
Default Route
Keuntungan dan kerugian static routing
Membangun routing tables
Distance Vector Routing
Link state routing
Bagaimana Link State Routing bekerja?
Keuntungan dan kerugian Link State Routing
Perbandingan Distance Vector Vs Link State Routing
Load Balancing
Autonomous System (AS)
Istilah-istilah AS
Apa itu routing protocol?
Lebih jauh dengan Distance Vector Routing
Metoda Untuk Mengatasi Routing Loops
Split Horizon
Split Horison with Poison Reverse
Metoda Triggered Update
Keuntungan dan kerugian Distance Vector
Lebih Jauh dengan RIP dan IGRP Routing
Metric
Mekanisme Update
Timers
Load Balancing
Routing Informasion Protocol (RIP)
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Perbandingan RIP dan IGRP
Linkstate Routing
OSPF Routing
Penggunaan OSPF routing
Arsitektur OSPF routing
Keuntungan dan Kerugian OSPF routing
Problem-problem link state dan solusinya
Firewall
Bagusnya Suatu Firewall itu untuk apa?
Tidak bagusnya suatu firewall apa?
Maksud firewall
Strategy Firewall
Perencanaan
Pertimbangan-pertimbangan praktis
Topology Firewall
Kebutuhan Minimum Topologi Firewall
Virtual Private Network (VPN)
Arsitektur VPN
Implementasi VPN
Produk VPN Dipasaran
System Keamanan Jaringan
Prinsip keamanan jaringan
Ancaman keamanan jaringan dan metoda yang dipakai
Best Practices System Keamanan Jaringan

sumber : sysneta.com

0 komentar:

Post a Comment