Showing posts with label Jaringan. Show all posts
Showing posts with label Jaringan. Show all posts

Jaringan Windows Server 2003

Jaringan Windows Server 2003 | Implementasi Infrastructure Jaringan Dalam Suatu Organisasi Internetwork Dalam Windows Server 2003
Jaringan Windows Server 2003 | Implementasi suatu infrastructure jaringan komputer tidak lepas dari pengumpulan / penggalian data sebanyak-banyaknya tentang design kedepan system jaringan itu. Pada artikel sebelumnya kita sudah menyelesaikan design alokasi IP address dan juga sudah menentukan subnet mask untuk masing-masing site yaitu seperti ditampilkan pada gambar berikut ini.
Jaringan Windows Server 2003

Implementasi Infrastruktur Jaringan Windows 2003 - Diagram
Dan dari design awal berdasarkan data brainstorming akhirnya diputuskan untuk dibuatnya tiga site seperti pada gambar diatas. Masing-2 site menggunakan masing-2 domain name sendiri dan juga masing-2 memerlukan sytem exchange.
Kebutuhan Exchange Server
Salah satu kebutuhan dari masing-masing site adalah Exchange system dengan domain sendiri-sendiri seperti berikut:
Site Public Domain Name Internal Domain Name Domain Name
Guinea Smelter Site Guinea-Smelter.Com Gui-sml.Com GUI-SML
Hongkong Headquarter Guinea-HQ.com Gui-HQ.Com GUI-HQ
Lumpur Drilling Guinea-Drilling.Com Gui-drill.com GUI-DRILL
Kenapa harus dibedakan antara domain name untuk public dan domain name / DNS untuk internal – private network? Hal ini adalah dimaksudkan untuk keamanan sehingga domain private kita tidak di expose ke public, sehingga aman dari sasaran hacker. Sementara public domain name adalah yang kita daftarkan di public sebagai domain name untuk Client Recipient System Email masing-masing site. Sementara domain name internal sebagai domain name (DNS) untuk jaringan internal – private. Jadi format email address agar bisa dicapai oleh user dari Internet ke email kita adalah sebagai berikut:
Site Format Client Recipient Public IP untuk MX Record
Guinea Site @Guinea-Smelter.Com 65.100.202.100
Hongkong Headquarter @Guinea-HQ.com 100.220.35.121
Sidoarjo Drilling @Guinea-Drilling.Com 202.102.10.75
Setelah kita mendapatkan beberapa IP address public, maka kita alokasikan untuk kebutuhan hosting MX record. Public IP address untuk MX record kita daftarkan ke ISP agar dibuat kan MX record untuk domain yang bersangkutan di DNS dimana kita hosting. IP address public ini kemudian dipakai sebagai IP NAT ke internal IP address dari Server Exchange. Apa itu MX Record? MX Record adalah mail exchanger (MX) resource record yang digunakan untuk aplikasi email untuk menemukan suatu mail server dalam suatu zone.

Kebutuhan Directory Services dan DNS
Langkah berikutnya adalah membuat name server untuk resolusi name. untuk keperluan ini kita integrasikan directory services dengan DNS kedalam server Domain Controller. Untuk itu perlu dibuat standard penamaan seperti yang telah dibahas sebelumnya, dengan penamaan server seperti dalam table berikut:
Untuk di Guinea Smelter:
Fungsi Server Server Name IP Address
Domain controller GUISML-HR-DC01 192.168.101.253
Domain controller GUISML-HR-DC02 192.168.101.252
Exchange GUISML-HR-EXCH1 192.168.101.240
DHCP server GUISML-HR-DHCP1 192.168.101.230
WINS GUISML-HR-WINS 192.168.101.238
Seperti dibahas sebelumnya masalah standard penamaan sebuah server role, maka nama komputer dari setiap server haruslah terdiri dari ID Company, ID site (jika diperlukan), role dari server dan nomor urut yang unik (jika memang diperlukan):
<CompanyID>
Kedua domain controller adalah terintegrasi dengan DNS server dengan domain name untuk Guinea Smelter adalah Gui-sml.Com. Instalasi pertama kali harus dipilih domain controller yang nantinya dipakai sebagai Global Catalog dan juga semua kelima fungsi Flexible Single Master Operation (FSMO), walaupun nantinya role-role tersebut bisa dipindah tugaskan ke domain controller lainnya.
Ada beberapa persiapan yang perlu anda lakukan sebelum melakukan instalasi Active Directory / Domain controller ini yaitu sebagai berikut:
  • Domain structure, hal ini tergantung dengan physical environment, forest root domain, jumlah domain dan hierarchy domain
  • Domain name, Active Directory 2003 menggunakan DNS sebagai Domain name
  • Lokasi penyimpanan / storage untuk file database dan log, lokasi default untuk database dan log adalah %Systemroot%\Ntds, dimana %Systemroot% adalah path system file Windows berada yang pada umumnya adalah c:\Windows
  • Lokasi folder Shared System Volume, sama seperti diatas ada di %Systemroot%\Sysvol
  • Metoda konfigurasi DNS, metoda konfigurasi server DNS bisa manual atau automatis
  • Konfigurasi DNS, jika menggunakan metoda konfigurasi automatism aka server secara automatis melakukan setting sesuai kebutuhan untuk join domain.
Pembahasan instalasi Active Directory dan semua yang berhubungan dengan proses dan persiapan tidak dibahas disini.
Kebutuhan DHCP services
Bersama dengan Domain Name System (DNS), Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) berfungsi sebagai pondasi dasar dalam infrastructure jaringan Windows server 2003. DHCP memberikan konfigurasi IP address kepada host agar bisa melakukan komunikasi dengan komputer lain dalam jaringan local. Konfigurasi ini meliputi IP address dan subnet mask, Primary domain suffix, default Gateway, Preferred / Secondary DNS servers, WINS Server dan opsi lainnya.

Mengingat dalam scenario ini jumlah host yang ada sekarang sekitar 200 host, maka bisa digunakan satu default subnet untuk 254 host. Akan tetapi karena dalam design awal diperkirakan ada penambahan jumlah clients computer mencapai total sekitar tak lebih 500 host, maka IP address range menggunakan 2 subnet tunggal pada IP address 192.168.100.0/23. Kalkulasi design IP address telah dibahas di artikel sebelumnya.
Opsi konfigurasi DHCP adalah sebagai berikut
  • DNS: 192.168.101.253 / 192.168.101.252
  • Scope IP address: 192.168.100.1 – 192.168.101.254
  • Subnet mask: 255.255.254.0
  • Default Gateway: 192.168.101.254
  • Exclusion: 192.168.101.200 – 192.168.101.254
DNS server mengarah kepada kedua domain controller diatas yaitu kepada GUISML-HR-DC01 (192.168.101.253) dan juga GUISML-HR-DC02 (192.168.101.252). Subnet diisi dengan 255.255.254.0, dengan range IP address antara 192.168.100.1 sampai 192.168.101.254 dengan exclusion range IP address antara 192.168.101.201 sampai 192.168.101.254 untuk kebutuhan IP address statis terutama untuk beberapa Server, Switch, Printer, Router E0, dan lain-lain. Gateway mengarah kepada firewall interface yang bisa saja berupa ISA server. Cara instalasi klik disini

Kebutuhan WINS server
Kebanyakan jaringan menggunakan system naming untuk merujuk kepada computer dibandingkan harus menggunakan IP address, karena orang akan lebih nyaman menggunakan nama daripada harus menghafalkan IP address suatu computer. Windows bisa menggunakan kedua system Naming untuk resolusi nama, NetBIOS dan DNS. NetBIOS dipakai sebagai compatibility untuk jaringan Windows lama, DNS adalah naming system dari Internet dan semua Windows OS yang dirilis sejak Windows 2000. Untuk resolve NetBIOS name, jaringan Microsoft dapat mengirim broadcast pencarian ke semua system pada segmen jaringan yang sama atau mengirim request kepada server WINS. Untuk me resolve DNS (host) name,jaringan Microsoft mengandalkan pada WINS server.
Walaupun semua clients Windows adalah Windows 2000 ke atas yang sebenarnya resolve name cukup memerlukan DNS server, akan tetapi untuk kebutuhan Exchange 2003, WINS masih diperlukan sebagai name resolusion.

Kebutuhan Koneksi Internet dan Intranetwork
Pada diagram diatas ditunjukkan untuk masing-masing site mempunyai dua koneksi keluar, yaitu:
  1. Satu koneksi keluar untuk kebutuhan akses Internet (jaringan public) dan juga sebagai outbound / inbound email Internet dari dan ke jaringan private . untuk koneksi Internet ini sangat diperlukan suatu tingkat keamanan yang bertingkat dengan kebutuhan firewall external yang memadai. Hal ini dimaksudkan sebagai pertahanan terhadap segala ancaman keamanan jaringan.
  2. Satu koneksi internetwork yang menghubungkan ketiga site melalui suatu solusi koneksi ke WAN Cloud, baik melalui jaringan frame relay, ppp protocol, ataupun melalui VPN IP (produk semacam VPN Tunneling dari Telkom Indonesia)
Kebutuhan-kebutuhan ini adalah kebutuhan yang sudah bisa membentuk suatu jaringan infrastructure dalam suatu organisasi internetwork. Walaupun sebenarnya masih diperlukan beberapa komponen yang tergantung pada kebutuhan, misalkan kebutuhan RADIUS server sebagai single point authentication dan authorization dalam suatu koneksi tunneling para teleworkers saat mereka bepergian untuk keperluan bisnis.

Solusi Cluster Server

Solusi Cluster Server | Memahami konsep technology clustering dalam system windows server 2003 untuk menjaga kesinambungan produksi dan ketersediaan.

Solusi Cluster Server | Jika suatu organisasi menjadi begitu tergantung kepada infrastrucktur jaringan komputer, dan downtime system bukanlah sesuatu yang bisa ditolerer, maka Clustring menjadi suatu keharusan dalam business mereka. Banyak sekali bsnis sekarang ini mengandalkan website untuk semua urusan dalam bisnis mereka, jika server mereka down maka business berhenti. Clustering haruslah menjadi solusi yang harus diadopsi dalam system server mereka agar kesinambungan bisnis tetap berjalan sempurna.

Apa sich sebenarnya Clustering itu?

Suatu clustering adalah suatu kelompok dua atau lebih server yang didedikasikan khusus untuk menjalankan suatu applikasi (atau beberapa applikasi) dan dikoneksikan sedemikian rupa agar memberikan suatu fault tolerance dan load balancing. Fault tolerance mungkin asing bagi kita, gampangnya jika salah satu mesin tidak bisa menunaikan fungsinya atau mati, maka akan di ambil alih / digantikan oleh mesin lainnya secara automatis.

Dalam system server cluster, masing-2 server menjalankan applikasi kritis yang sama, sehingga apabila salah satu server gagal fungsi, maka server lainnya akan mendeteksi kegagalan fungsi ini dan mengambil alih fungsinya hanya dalam hitungan beberapa saat saja. Hal ini disebut sebagai “failover”. Jika node yang gagal fungsi tadi kembali normal, maka node-2 yang lain akan mengetahui kondisi ini dan system cluster akan kembali menggunakan node yang gagal fungsi tadi kembali. Kondisi ini disebut “failback”. Dalam system windows 2003, kemampuan clustering ini di install secara automatis, akan tetapi pada system windows 2000 anda harus menginstall module terpisah Microsoft Clustring System.

Technology Clustering

Didalam System Windows server 2003, ada dua jenis technology clustering yang berbeda yaitu Server Cluster dan Network Load Balancing (NLB). Perbedaan antara keduanya terletak pada jenis applikasi yang harus dijalankan oleh server-2 dan sifat dan karakteristic dari data yang mereka gunakan.

Network Load Balancing

Network Load Balancing dalam windows 2003 adalah jenis clustering yang lebih gampang di install, dikonfigure, dan di maintain. Anda bisa menggunakan hardware dan applikasi yang ada di komputer anda dan tidak ada tambahan software lagi yang perlu di install. Anda bisa menggunakan applikasi dalam windows 2003 itu yaitu “Network load balancing manager” untuk membuat, me-manaje, dan memonitor NLB cluster. NLB lebih banyak menjalan kan aplikasi yang stateles memory, biasanya berupa data yang tidak sering berubah.

  • Didukung oleh semua platform windows server 2003 dari Standard, Enterprise dan Datacenter.
  • Bisa menggunakan load balancing sampai 32 node server, dimana masing-2 mempunyai duplikat copy dari applikasi yang ingin anda berikan ke clients.
  • Full load balancing untuk traffic TCP dan UDP
  • Bisa untuk jenis server-2 seperti WEB, ISA, VPN, Media server, Terminal server

Network load balancing bekerja dengan cara menciptakan suatu adapter jaringan virtual (virtual network adapter) pada masing-masing node yang mewakili cluster sebagai suatu entitas tunggal. Adapter virtual mempunyai IP address dan address MAC (media access control) yang independent dari address-2 yang diberikan kepada interface jaringan fisik dari node-2 cluster tersebut. Clients akan mengakses permintaan applikasi ditujukan kepada IP address cluster ketimbang ditujukan ke masing-2 IP address individual dari masing-2 server node.
Solusi Cluster Server
Solusi Server Cluster - NLB

Jika datang suatu permintaan dari client ditujukan kepada IP address cluster, semua node dalam cluster menerima dan memproses message tersebut. Pada setiap node didalam cluster NLB, suatu NLB services berfungsi sebagai filter antara adapter cluster dan stack TCP/IP computer. Filter ini memungkinkan NLB untuk melakukan kalkulasi untuk menentukan node yang mana di dalam cluster yang akan bertanggungjawab merespon permintaan client ini. Untuk maksud ini, tidak diperlukan komunikasi antar node. Setiap host melakukan kalkulasi yang sama secara independen dan membuat keputusan apakah harus memproses permintaan client tersebut atau tidak. Formulasi kalkulasinya hanya akan berubah jikalau ada penambahan atau pengurangan node dalam cluster.

Perlu dicatat bahwa jika anda membuat beberapa node membentuk NLB server, anda harus membuat register resource record di system DNS anda dengan nama cluster dimana IP address yang dipakai adalah IP address virtual adapter.

Server Cluster
Server cluster di rancang untuk applikasi yang long-running di memory state atau applikasi yang datanya besar dan sering berubah yang lazim disebut sebagai statefull applications dan berisi database server seperti Microsoft SQL, Exchange server, server file dan printers. Semua node dalam cluster ini terhubung dengan suatu data set share SCSI bus atau SAN – storage area network. semua node mempunyai akses ke data applikasi yang sama, dan masing-2 node bisa memproses request dari client kapan saja. Anda bisa configure setiap node dari cluster ini menjadi passive atau active. Node yang active bisa menerima dan memproses permintaan dari clients, sementara node yang passive bersifat idle dan berfungsi sebagai “fallback” jika node yang active gagal.

Pada gambar berikut ini dimisalkan ada dua server yang membentuk suatu cluster dimana keduanya running windows server 2003 dan Microsoft SQL server dan masing-2 terhubung kepada piranti NAS yang sama yang berisi database. Kedua server juga mempunyai koneksi khusus yang dipakai mendeteksi detak jantung masing-2 kalau terjadi gagal fungsi.

Solusi Cluster Server

Solusi server Cluster - Konsep
Server A berfungsi sebagai node active sementara server B berfungsi sebagai passive node. Server A ini sepanjang waktu berfungsi normal, menjalankan applikasi database, menerima requests dari clients database, dan mengakses file-2 database pada piranti NAS. Akan tetapi tiba-2 server A karena suatu alasan tertentu gagal berfungsi, maka server B sebagai node passive mendeteksi kegagalan fungsi server active A ini dan serta merta menjadi node Active menggantikan fungsi server A memproses permintaan clients menggunakan database yang sama pada NAS.
  • Sama seperti NLB, server cluster juga mempunyai nama dan IP address terpisah dengan IP address masing-2 node. Makanya saat node active gagal, tidak ada perubahan fungsi yang dirasakan pada clients, karena system langsung di handle oleh passive node atau jika dalam X Node Clustering passive nodenya adalah survival node.
  • Server cluster hanya bisa jalan pada system windows server 2003 edisi Enterprise dan Datacenter saja, untuk edisi Windows 2003 standard hanya bisa jalan NLB. Masing-2 node tidak boleh menggunakan edisi windows 2003 yang berbeda, harus seragam, edisi Enterprise atau Datacenter saja.
  • Maksimum bisa sampai 8 nodes saja yang bisa berfungsi masing-2 failover dan failback. Failback tidak di configure by default, jadi harus di configure secara manual atau automatis. Kebanyakan para praktisi melakukan konfigurasi manual untuk failback agar bisa mengevaluasi kegagalan fungsi dari node tersebut.
  • Memerlukan hardware disk drive khusus missal Fibre Channel, Shared SCSI, atau SAN. Fibre Channel adalah suatu technology jaringan serial kecepatan tinggi sampai 100 Mbytes per second menggunakan komunikasi full-duplex. Sementara SCSI menggunakan technology sinyal parallel.
  • Dipakai pada SQL server, MS Exchange, File dan Print server dll.
X Node Clustering
Pengembangan yang sangat berarti dalam system cluster di windows server 2003 adalah jumlah node yang bisa sampai 8 node untuk failover dan failback. X node clustering memberikan kita pilihan untuk membuat minimum 2 node dengan maksimum sampai 8 node failover/failback.

Pada gambar berikut ini menjelaskan suatu konfigurasi cluster 4 node dimana masing-2 node adalah active node yang juga menjadi survival node dari node yang di tunjuk jika terjadi suatu failover. Masing-2 node mempunyai akses langsung kepada share storage / disk medium. Masing-2 server mempunyai primary role dan juga survival node yang ditunjuk. Masing-2 server ini mempunyai koneksi khusus melalui suatu koneksi jaringan dedicated khusus yang merupakan suatu pendeteksi detak jantung bagi keempat node sehingga masing-2 node bisa mendeteksi kalau ada detak jantung dari masing-2 node berhenti sehingga survival node yang ditunjuk bisa mengambil alih fungsi.

Solusi Cluster Server
Solusi Server Cluster - X Node Clustering
  1. Server A merupakan group Database server yang juga berfungsi sebagai survival node dari group Print and File server. Jika server D ini gagal fungsi, maka failover ke server A, ssehingga server A menjalankan 2 applikasi (database dan file server)
  2. Server B merupakan group Messaging server yang juga menjadi survival node dari group Database server. Jika database server gagal fungsi, maka failover ke server B.
  3. Server C merupakan group Layanan WEB yang juga berfungsi sebagai survival node dari group Messaging. Jika server B gagal fungsi, maka server C akan mengambil alih fungsi messaging.
  4. Server D adalah group Print & Files server yang juga menjadi survival node dari group layanan WEB. Jika server C gagal fungsi maka server D akan mengambil alih layanan WEB.
Keempat node ini menggunakan piranti data share yang sama yang bisa berupa Fibre Channel, Share SCSI, atau SAN atau share disk yang memungkinkan ke empat node bisa berbagi disk yang sama. Dengan design 4 node cluster seperti ini, keempat node mempunyai applikasi yang berbeda yang selalu aktif sementara dia juga berfungsi sebagai survival node dari applikasi yang ditunjuk.

Memahami Routing Protocol

Memahami Routing Protocol | Memahami Routing Protocol, Atonomous System, Distance Vector Routing, Routing Loops dan Beberapa Metoda Meminimalkan Routing Loops

Dalam suatu jaringan local atau LAN, maka umumnya semua piranti jaringan terhubung dengan satu atau beberapa Switch dengan menggunakan kabel LAN. Lain halnya dengan jaringan wireless, piranti wireless adapter terhubung dengan menggunakan frequency radio.

Sementara untuk koneksi jaringan antar LAN melalui WAN, mereka masing-masing terhubung lewat router dan routing protocol. Router Cisco anda, dia bisa mengirim dan melewatkan paket hanya jika dia sudah diprogram di routing tablenya. Agar sebuah router bisa me-route / melewatkan packet, minimal sebuah router harus mengetahui:
  • Alamat (IP) Penerima
  • Router tetangganya, yang dengan itu ia bisa mempelajari jaringan lebih luas
  • Route/lintasan yang bisa dilewati
  • Route terbaik ke setiap jaringan
  • Informasi routing
Memahami routing
Routing adalah process transfer data melewati internetwork dari satu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya. Sementara suatu Bridge menghubungkan segmen-2 jaringan dan berbagi traffic seperlunya menurut address hardware. Suatu router menerima dan mem-forward traffic sepanjang jalur yang sesuai / tepat menurut address software. Konsequensinya, Bridges beroperasi pada layer Data Link (Layer 2) pada model OSI, makanya Bridge disebut piranti layer 2. Sementara Router bekerja pada layer Network / Layer 3 dan lazim disebut sebagai piranti layer 3.

Didalam IP network, routing dilakukan menurut table IP routing. Semua IP hosts menggunakan routing table untuk melewatkan / forward traffic yang diterima dari router lain atau hosts.
Memahami Routing Protocol
Memahami Routing - Komunikasi Internetwork

IP routing Protocol
IP routing protocol memberikan komunikasi antar router. IP routing protocol mempunyai satu tujuan utama – mengisi routing table dengan jalur (route) terbaik dan terkini yang bisa dia dapatkan. Walaupun kelihatan nya simple, akan tetapi dalam proses dan opsinya sangat rumit. Beberapa terminology perlu juga dipahami dalam kaitannya dengan routing protocol ini.
  • Routing protocol mengisi table routing dengan informasi routing, misal RIP atau IGRP
  • Routed protocol adalah protocol dengan karakteristic layer 3 network layer yang men-definisikan logical addressing dan routing, misal IP dan IPX. Packet-2 yang didefinisikan oleh porsi network layer dari protocol-2 ini bisa di routed / dilewatkan.
  • Routing type merujuk pada routing protocol seperti link-state atau distance-vector.
IP routing table mengisi routing table dengan lintasan yang valid dan bebas loop, disamping itu routing protocol juga menjaga terjadinya looping. Route / lintasan yang ditambahkan ke dalam tebel routing berisi
  • Subnet number, misal 172.200.100.0
  • interface out – dimana paket akan diforward dan dikirim ke subnet tersebut, missal s0, s1, atau eo
  • IP address dari router berikutnya atau hop berikutnya yang seharusnya menerima paket ditujukan ke subnet tersebut
Secara umum routing protocols mempunyai beberapa tujuan seperti dirangkum berikut ini:
  • Secara dinamis mempelajari dan mengisi routing table dengan sebuah lintasan bagi semua subnet yang ada dalam jaringan
  • Jika ada lebih dari satu lintasan untuk sebuah subnet, maka routing protocol menempatkan lintasan terbaik ke dalam routing table.
  • Memberitahukan jikalau lintasan dalam routing table tidak lagi valid, dan menghapus lintasan tersebut dari rauting table
  • Jika suatu lintasan di dalam routing table di hapus dan lintasan lain yang dipelajari dari router sekitarnya tersedia, maka akan ditambahkan ke routing table.
  • Untuk menambahkan lintasan baru, atau mengganti lintasan dengan yang baru secepat mungkin. Waktu antara hilangnya route / lintasan dan usaha mendapatkan lintasan baru penggantinya disebut convergence time.
  • Yang terakhir adalah mencegah terjadinya routing loops.
Adalah sangat perlu untuk memahami konsep dan metoda yang melibatkan routing agar memudahkan kita nantinya dalam administrasi router.

Autonomous Systems dan Routing Protocols
Seperti kita ketahui suatu router menghubungkan dua network / jaringan. Sebuah network / jaringan adalah sebuah segmen dengan address network yang unik. Akan tetapi dengan IP, istilah network bisa mendefinisikan dua arti yang berbeda:
  • Sebuah segmen dengan sebuah IP address unik (biasanya merujuk pada sebuah subnet)
  • Sebuah IP Address network yang diberikan kepada suatu organisasi (organisasi tersebut bisa men-subnet address kedalam beberapa address network)
Setiap organisasi yang diberikan sebuah address network dari ISP dianggap sebagai suatu “autonomous system (AS)”. Setelah itu organisasi tersebut bisa saja bebas membentuk satu jaringan yang besar, atau membagi network nya ke dalam subnet-2.
Memahami Routing Protocol

Memahami routing - Autonomous System
Pada diagram diatas ini adalah sebuah Autonomous System atau AS. Dari luar (ISP) Autonomous System ini secara keseluruhan diidentifikasikan sebagai sebuah network address class B. Didalam Autonomous System, router digunakan untuk membagi network kedalam subnet-2. Router yang ada didalam Autonomous System hanya mengetahui route / jalur yang ada didalam Autonomous System itu sendiri, akan tetapi tidak memantain informasi tentang route diluar Autonomous System. Router yang ada di border / perbatasan Autonomous System disebut sebagai AS border router. router ini memaintain informasi route baik route di dalam maupun diluar border router AS.

Setiap Autonomous System diidentifikasikan oleh sebuah nomor AS. Nomor AS ini bisa secara local di administrasi, atau di register ke Internet jika memang bersinggungan dengan public network / internet.

Router-2 didalam suatu Autonomous System digunakan untuk men-segment (subnet) suatu network. dan juga, router-2 tersebut bisa digunakan untuk menghubungkan beberapa AS secara bersama. Router menggunakan routing protocol untuk secara dinamis menemukan jalur / route, membangun routing table, dan membuat keputusan tentang bagaimana harus mengirim paket melalui internetwork.

Routing protocol bisa diklasifikasikan berdasarkan apakah mereka melewatkan traffic didalam atau antara Autonomous System.
  • Interior Gateway Protocol (IGP) – protocol yang melewatkan traffic didalam Autonomous System
  • Exterior Gateway Protocol (EGP) – protocol yang melewatkan traffic keluar atau antar Autonomous System
  • Border Gateway Protocol (BGP) – adalah versi pengembangan dari EGP yang melewatkan traffic antar Autonomous System.
Memahami Routing Protocol
Memahami Routin - IGP dan EGP
Pada diagram ini adalah sebuah Autonomous System yang terhubung ke internet melalui router ISP. Router-2 yang ada didalam Autonomous System menjalankan Interior Gateway Protocol (IGP) untuk mencari route didalam Autonomous System. AS border router yang menghubungkan antara Autonomous System dan ISP menjalankan kedua Interior Gateway Protocol (IGP) agar bisa berkomunikasi dengan router-2 didalam Autonomous System, dan Exterior Gateway Protocol (EGP) agar bisa berkomunikasi dengan router diluar Autonomous System. Border router AS ini mengumpulkan informasi routing diluar Autonomous System.

Berikut ini adalah IP routing protocol yang didukung oleh router Cisco.
  • RIP (Routing Information Protocol)
  • IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
  • IS-IS (Intermediate System-to-Intermediate System)
  • OSPF (Open Shortest Path First OSPF)
Distance Vector Routing
RIP dan IGRP keduanya menggunakan metoda distance vector routing, walaupun IGRP menawarkan banyak pengembangan dari RIP.
Memahami Routing Protocol

Memahami Routing - Hop Count
Pada contoh berikut, kita menggunakan hop count sebagai suatu metric cost untuk mengetahui network. Router #1 hanya mengetahui network-2 yang terhubung kepada router tersebut saja yaitu network A dan B. Dan masing-2 network mempunyai harga 1 hop count untuk melintas dari satu network A ke B atau sebaliknya. Pengetahuan ini di broadcast kepada router-2 tetangganya, sehingga router #2 yang hanya mengetahui network B dan C menambah dalam tabelnya dengan pengetahuan network A yaitu 2 hop count.

Router #2 mengetahui network yang terhubung kepadanya saja yaitu network B dan C, dan membroadcast pengetahuannya kepada router #3 dan router #1. Router #1 menambah dalam tabelnya network C yang berharga 2 hop count. Router #3 yang hanya mengetahui network C dan D menambah dalam tabelnya network B yang berharga 2 hop count. Begitu seterusnya router-2 memperlajari routing information dari router disebelahnya sehingga bisa digambarkan seperti pada table dibawah berikut ini setelah semua router mencapai convergence.

Router 1 Router 2 Router 3
Network A = 1 hop Network A = 2 hop Network A = 3 hop
Network B = 1 hop Network B = 1 hop Network B = 2 hop
Network C = 2 hop Network C = 1 hop Network C = 1 hop
Network D = 3 hop Network D = 2 hop Network D = 1 hop

Distance Vector routing mempunyai prinsip-2 berikut:
  • Router mengirim update hanya kepada router tetangganya
  • Router mengirim semua routing table yang diketahuinya kepada router tetangganya
  • Table ini dikirim dengan interval waktu tertentu, dimana setiap router dikonfigure dengan interval update masing-2
  • Router memodifikasi tabelnya berdasarkan informasi yang diterima dari router teangganya.
Karena router-2 menggunakan metoda distance vector routing dalam mengirim informasi table routing secara keseluruhan dengan interval waktu yang tertentu, mereka ini rentan terhadap suatu kondisi yang disebut routing loop (juga disebut sebagai kondisi count-to-infinity). Seperti halnya dengan bridging loop pada STP, routing loop terjadi jika dua router berbagi informasi yang berbeda.

Metoda-2 berikut dapat digunakan untuk meminimalkan efek dari routing loop:
  • Split horizon, metoda split ini memungkinkan router melakukan trackin terhadap datang nya informasi dari router mana. Router tidak melaporkan informasi routing kepada router pada jalur yang sama. Dengan kata lain router tidak melaporkan informasi kembali kepada router yang memberi informasi tersebut.
Memahami Routing Protocol
Distance Vector -Split Horizon
  • Split horizon dengan Poison reverse, atau disebut juga metoda poison reverse. Router-2 tetap mengirim informasi route kembali kepada router pada hop berikutnya, akan tetapi mengabarkan jalur tersebut sebagai unreachable. Jika router pada hop berikutnya tadi mengetahui kalau jalur / router tersebut masih bisa dicapai, maka informasi diabaikan. Jika jalur ternyata time-out, maka route segera di set sebagai unreachable. Convergence terjadi lebih cepat dengan metoda poison reverse dibandingkan simple split horizon. Akan tetapi menghasilkan traffic yang lebih besar sebab seluruh routing table di broadcast setiap kali suatu update dikirim.
Memahami Routing Protocol
Distance Vector - Split Horizon dg Poison Reverse
  • Triggered updates, router-2 yang menerima informasi yang diupdate (perubahan) akan mem-broadcast perubahan tersebut segera ketimbang menunggu interval. Dengan cara ini router mem-broadcast routing table secara periodic, akan tetapi jika ada perubahan maka router segera mem-broadcast langsung perubahan tersebut.
Memahami Routing Protocol

Distance Vector - Triggered Method
  • Hold downs, dengan metoda ini, router-2 akan “hold” (menahan) suatu update yang berusaha mengembalikan link yang expired. Periode waktu umumnya merefleksikan waktu yang diperlukan untuk mencapai convergence pada network.
Memahami Routing Protocol
Distance Vector - Hold down

Metoda Distance Vector mempunyai keuntungan berikut:
  • Relative terbukti stabil, yang merupakan algoritme original routing
  • Relative gampang dipelihara dan di implementasikan
  • Kebutuhan bandwidth bisa diabaikan untuk environment LAN typical.
Kerugian dari Distance vector adalah sebagai berikut:
  • Membutuhkan waktu yang relative lama untuk mencapai convergence (update dikirim dengan interval waktu tertentu).
  • Router melakukan kalkulasi routing table nya sebelum mem-forward perubahan tabelnya
  • Rentan terjadinya routing loop
  • Kebutuhan bandwidth bisa sangat besar untuk WAN atau environment LAN yang kompleks.

Troubleshooting Koneksi Internet

Troubleshooting Koneksi Internet | Beberapa macam Utility untuk Troubleshooting koneksi Jaringan TCP/IP pada suatu jaringan koneksi internet atau jaringan koneksi internetwork

Dalam suatu infrastructure jaringan yang berskala besar dalam suatu organisasi, kemampuan untuk melakukan suatu troubleshooting masalah jaringan dan juga masalah system adalah sangat penting. Masalah dalam suatu jaringan adalah kebanyakan masalah konesi kepada jaringan. Strategy dasar untuk troubleshooting koneksi jaringan adalah berangkat dari sumber masalah / lokasi masalah, dan kita bisa memulai memferifikasi fungsional pada layer-layer jaringan bagian bawah. Jika sebuah komputer mengalami masalah koneksi kepada jaringan local langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah memeriksa konfigurasi TCP/IP meliputi IP address, subnet mask, gateway, atau parameter IP lainnya.

  • Untuk troubleshooting konfigurasi jaringan gunakan tool berikut: ipconfig, network diagnostic, dan Netdiag
  • Untuk troubleshooting masalah koneksi gunakan tool berikut: ping, pathping, tracert, dan juga arp

Troubleshooting konfigurasi TCP/IP

Misalkan konfigurasi sederhana pada diagram jaringan berikut ini adalah diagram umum untuk jaringan internet di rumahan untuk koneksi ke Internet. Jika anda menggunakan layanan Speedy Telkom, maka modem-router yang digunakan biasanya mempunyai konfigurasi default dengan IP address 192.168.1.1 yang mana IP address ini merupakan IP address Gateway bagi komputer yang terhubung dengan jaringan. Modem-router yang dipakai biasanya juga berfungsi sebagai DHCP server yang memberikan konfigurasi IP address kepada komputer dalam jaringan. Misalkan pada komputer A ada masalah tidak bisa koneksi terhadap komputer B atau tidak bisa koneksi ke Internet.
Troubleshooting Koneksi Internet

Untuk troubleshooting konfigurasi TCP/IP maka kita bisa memulai dari komputer yang bermasalah. Kita bisa memeriksa konfigurasi TCP/IP dengan menggunakan tool ipconfig pada command prompt. Bagaimana caranya? Tekan tombol ‘Windows’ dan tombol ‘R’ secara bersamaan untuk memunculkan windows RUN berikut dan ketik “cmd” terus klik “OK”.

Setelah itu pada command prompt ketik ipconfig, dan akan muncul konfigurasi IP address, subnet mask, dan gateway. Atau jika ingin melihat konfigurasi lebih lengkap gunakan parameter /all menjadi ipconfig /all dan tekan Enter, maka akan muncul konfigurasi lengkap seperti gambar dibawah ini dan kita bisa melihat konfigurasi DNS server yang dipakai (pada contoh terlihat DNS server dari Telkom).
Troubleshooting Koneksi Internet
Misalkan terjadi IP address duplikat dengan komputer lain yang ada pada jaringan maka pada subnet mask akan muncul: 0.0.0.0. kemungkinan terjadi IP duplikat jika anda tidak menggunakan DHCP server, dan IP address di setup manual ke komputer-2. Untuk memastikan bahwa konfigurasi TCP/IP pada komputer anda benar, maka gunakan ping loopback dengan mengetikkan di command promp ping 127.0.0.1 atau ping localhost, dan jika konfigurasi sudah benar maka akan muncul respon dengan “0% lost” seperti pada gambar berikut ini.
Troubleshooting Koneksi Internet

Jika semua tampak bagus tapi anda masih tidak bisa juga akses ke internet Speedy, cobalah ping ke computer satunya dengan mengetikkan command berikut ke IP address computer B, ping 192.168.1.5. jika respon nya juga tidak bagus dengan 0% lost, maka perhatikan lampu di modem-router apakah lampu ADSL dan Internet juga nyala normal, bisa jadi lampu Internet mati, berarti ada masalah dengan Speedy. Hal ini bisa saja terjadi jika anda mengubah password account anda di website nya Telkom Speedy dengan password yang anda gampang mengingatnya.

Jika anda mengubah password account anda di Website Telkom Speedy, maka anda juga harus mengubah password yang ada di modem-router di rumah anda, anda bisa menelpon 147 untuk minta bantuan – setidaknya dipandu untuk mengganti password di modem-router anda.

Network Diagnostic

Dalam suatu infrastructure jaringan windows server 2003, network diagnostic biasa digunakan untuk untuk troubleshooting jaringan juga. Network Diagnostic dalah interface grafis yang sudah ada dalam Windows server 2003 yang bisa memberikan informasi detail tentang konfigurasi jaringan local. Untuk mengaksesnya, jalankan Help and Support dari Start Menu => Tools pada Support Task area => klik Tools => cari Network Diagnostics dan klik => akan muncul disisi kanan seperti pada gambar dibawah berikut ini.
Troubleshooting Koneksi Internet

Ketika “Scan Your System” di klik, Network Dianostic akan menjalankan serangkaian test yang akan mengumpulkan informasi tentang environment local seperti gambar berikut ini.
Troubleshooting Koneksi Internet
Informasi yang dikumpulkan akan dijabarkan dalam serangkainan category yang secara default ada tiga katagory:

  • Internet service category, meliputi informasi tentang Outlook Express Mail, Microsoft Outlook Express News, dan konfigurasi Internet Explorer Web Proxy
  • Category informasi komputer, meliputi setting parameter Registry, Operating system dan versinya
  • Category Modem and Network Adapter, meliputi setting parameter registry modem, network adapter dan network clients.

NETDIAG Utility

Netdiag adalah utility command line yang harus dinstall terlebih dahulu dari CD instalasi Windows server 2003 yang berada pada directory \Support\Tools dan dobel klik file Supports.msi.

Untuk melakukan troubleshooting masalah jaringan, anda bisa melakukan scan Netdiag dan periksa hasilnya atas error message yang mungkin ada.

Troubleshooting Koneksi menggunakan Ping dan Pathping

Ping adalah utilitas untuk memeriksa koneksi level IP, sementara Pathping digunakan untuk mendeteksi kehilangan paket saat paket menjelajah dari hop ke hop (dari router ke router). Command Ping digunakan untuk mengirim permintaan echo ICMP (Internet Control Message Protocol) kepada host yang di target seperti pada contoh diatas.

  1. Untuk verifikasi konfigurasi TCP/IP gunakan ping 127.0.0.1 pada command prompt. Jika test ping gagal atau tidak ada response (100% lost) maka bisa jadi driver tidak benar, network adapternya rusak, atau terjadi interferensi IP dengan service lain.
  2. Untuk verifikasi IP address sudah benar ditambahkan ke komputer lakukan ping ke IP address local host pada command prompt
  3. Secara umum gunakan ping dengan IP address atau host name. jika ping dengan IP address sukses, bisa jadi ping ke hostname gagal dikarenakan masalah name resolution

Jika usaha ping gagal di setiap titik, periksa yang berikut:

  • Pastikan bahwa IP address local komputer dan juga subnet mask sudah dikonfigure dengan benar
  • Default gateway juga dikonfigure dengan benar dan link antara local host dan gateway juga sudah dikonfigure dengan benar.

Jika ping ke remote host pada link yang lambat seperti sambungan link satellite, maka response akan memakan waktu agak lambat untuk merespon. Gunakan parameter –w untuk respon time-out yang agak lama misal 10000 msec gunakan “ping –w 10000 IP_Address”. Default time-out dari ping adalah 1000 msec (1 detik).

Troubleshooting dengan Tracert

Tracert adalah utility untuk tracing route yang bisa anda gunakan untuk tracking path sampai 30 hops router-to-router. tracert juga menggunakan ICMP echo request kepada suatu IP address, dengan menaikkan TTL (time to live) pada header IP dimulai dari 1, dan menganalisa error ICMP saat respon kembalian. Misal pada contoh berikut dilakukan tracert yahoo.com dari local komputer.

Jika ingin mendapatkan link yang sering tersendat-sendat gunakan pathping untuk melihat disisi router mana terjadinga delay / kehilangan paket yang sangat besar.

Troubleshooting menggunakan utility ARP

Jika anda bisa melakukan ping pada kedua IP address local anda dan juga loopback dengan sukses, akan tetapi anda tidak bisa ping ke suatu host pada subnet local, maka periksalah cache ARP (Address Resolution Protocol) barangkali ada kesalahan / error. Utility ARP ini sangat berguna untuk melihat cache daftar ARP, gunakan arp –a pada local host. Untuk membersihkan daftar arp, gunakan parameter –d, arp –d IP_address.

Untuk melihat address physical (MAC address) gunakan ipconfig /all atau getmac. Jika anda tidak mendapatkan error pada command ARP –a dan anda juga tidak berhasil ping ke host pada subnet yang sama, maka anda bisa memeriksa pada media fisik seperti LAN Card, Switch, dan atau cable jaringan.

Western Digital My Passport Essential SE 1 TB USB 3.0/2.0 External Hard Drive

Manufacturer Description and Specs:

Features at a glance:

  • Dual USB 3.0 and USB 2.0 compatibility
  • Up to 3x faster transfer rates with USB 3.0
  • Maximum capacity
  • Automatic, continuous backup
  • Password protection and hardware encryption
  • 2-years limited warranty

My Passport Essential SE – Next generation high-capacity storage to go.
Put your digital life on the stylish, maximum capacity My Passport® Essential™ SE portable hard drive. With WD quality and USB 3.0 and USB 2.0 connectivity, this drive is designed for today with tomorrow in mind.

WD quality inside and out
My Passport portable drives are the world’s best selling drives. There’s a reason. We’ve been making hard drives for 20 years and we know how to protect your data.

USB 3.0 plus USB 2.0
A single drive with universal compatibility today and next-generation speed for tomorrow. Use it with USB 2.0 now and step up to USB 3.0 speed when you’re ready.

High capacity in a smaller drive
Massive capacity in this small, stylish drive that is powered directly from the USB port on your PC. No separate power supply is needed.

Dual USB 3.0 and USB 2.0 interface- A single drive with universal compatibility today and next-generation speed for tomorrow. Use it with USB 2.0 now and step up to USB 3.0 speed when you|re ready.

Up to 3x faster transfer rates - When connected to a USB 3.0 port this drive lets you access and save files up to 3 times faster than USB 2.0. Transfer a 2-hour HD movie in just 5 minutes instead of 13 minutes.

Performance may vary based on user|s hardware and system configuration.

WD quality inside and out - For over 20 years, millions of people worldwide have trusted their data to WD hard drives. We are successful because we understand the importance of your data and our first concern is keeping that data safe.

Maximum capacity - Store all your favorite photos, music, movies, and important files on this high capacity, portable drive.

WD SmartWare™ software - You|re in control of your backup. Install all the features, select just the components you need, or if you prefer, choose not to use the software at all.

Automatic, continuous backup - Works quietly in the background to protect your data using minimal PC resources. Whenever you add or change a file it|s instantly backed up.

Password protection for privacy - Gain peace of mind knowing that your data is protected from unauthorized access with password protection and encryption.

USB-powered - Powered directly from the USB port on your PC. No separate power supply is needed.

Planet friendly - We designed a small box that uses recycled material and minimizes waste. We encourage you to recycle it.

Ideal for:

  • Connecting with your USB 2.0 port today and using with USB 3.0 when you|re ready
  • Transferring files up to three times faster when connected to a USB 3.0 port
  • Protecting your data with automatic, continuous backup
  • Adding extra storage space for photos, videos and music
  • Securing private or sensitive data with password protection and hardware encryption
  • What|s in the box: Portable hard drive, USB cable, WD SmartWare software, Quick Install Guide.

Compatibility:

  • Formatted NTFS
  • Windows® XP, Windows Vista®, Windows 7
  • Mac OS® X Leopard®, Snow Leopard™ (requires reformatting and will work in USB 2.- mode)
  • Note: Compatibility may vary depending on user|s hardware configuration and operating system

Konfigurasi TCP IP

Konfigurasi TCP IP

Konfigurasi TCP IP | Instalasi Dan Konfigurasi TCP/IP Pada Komputer

Secara default, TCP/IP sudah diinstall dan di configure untuk menerima IP address secara automatis saat anda melakukan install Windows server 2003 atau kompoter clients pasangannya Windows XP. Tidak masalah jika opsi networking apapun yang anda pilih saat intslasi WIndows, anda bisa melakukan install dan konfigurasi protocol TCP/IP setelah instalasi Windows 2003 selesai.

Instalasi protocol TCP/IP

Walau sudah terinstall automatis, protocol TCP/IP mungkin saja tidak ada karena satu atau lain hal mungkin ter-uninstall secara tidak sengaja, akan tetapi anda selalu bisa kembali dan menginstallnya lagi. Bagaimana anda melakukannya?

1. Pada window “network connection”, klik kanan “network connection” pada LAN card yang ingin anda konfigurasi (jika ada lebih dari satu NIC) kemudian pilih property.

2. Pada tab “General” (untuk koneksi local connection) atau Networking tab, jika “Internet Protocol (TCP/IP)” tidak ada pada list komponen yang terinstall, lakukan yang berikut:
  • Klik “install”
  • Klik “protocol” kemudian klik “Add”
  • Pada kotak dialog “Select Network Protocol”, klik “Internet Protocol (TCP/IP)” dan klik OK
  • Pastikan bahwa kotak check Internet Protocol (TCP/IP) tercontreng dan klik Close.
Konfigurasi TCP/IP

Saat anda mau setup konfigurasi IP addressing pada suatu komputer, anda bisa memilih apakah anda mau configure untuk menerima IP secara automatis atau memberikan IP address secara manual. Pada gambar dibawah menunjukkan property TCP/IP yang telah tersetup untukmenerima IP secara automatis baik IP dari skema APIPA ataupun IP dari DHCP server. APIPA berada pada range IP address antara 169.254.0.1 sampai 169.254.255.254. mulai Windows XP keatas, APIPA akan terinstall automatis jika dalam suatu jaringan tidak tersedia IP address dari DHCP server.

Klik gambar komputer yang ada di pojok bawah sebelah kanan > klik property > pada tap gemeral pilih Internet Protocol (TCP/IP) > klik Property
Konfigurasi TCP IP

Perhatikan bahwa saat anda memilih konfigurasi IP secara automatis maka akan muncul tab “Alternate Configuration”. Jika anda memakai notebook dan sering berada di dua tempat dimana salah satu tempat/kantor anda memerlukan IP address manual sementara diluar anda juga sering memakai IP address automatis, maka konfigurasi IP address manual pada tab “Alternate Configuration” bisa dipakai. Perlu juga diketahui bahwa untuk bisa melakukan konfigurasi TCP/IP anda harus logon sebagai system administrator atau anggota administrator group.

Jika anda ingin meng-konfigur IP address secara manual maka sebelumnya anda harus sudah mempunyai daftar IP address yang mau dipakai; subnet mask; default gateway; DNS server IP address ataupun WINS server. Pilih tombol radio “Use the following IP addressing” dan juga jika ingin setup manual DNS server dan WINS, pilih juga “Use the following DNS server”. Ketik IP address, subnet mask, default gateway dll dikolom yang disediakan sesuai dengan daftar konfigurasi yang ada pada anda.

  • Misal IP address adalah 192.168.1.25
  • Default gateway: 192.168.1.1
  • Prefered DNS server: 202.134.1.10
  • Alternate DNS server: 202.134.0.155

Dalam upaya anda untuk melakukan setup pada komputer atau piranti jaringan anda, memberikan IP address adalah salah satunya.

Konfigurasi Back-to-back Dua Komputer

Sebagai contoh sederhana adalah menghubunkan dua piranti yaitu sebuah PC komputer A dan sebuah laptop komputer B. keduanya dihubungkan dengan sebuah kabel jaringan UTP Cat5 cross cable back-to-back dengan masing-2 konfigurasi IP sebagai berikut:

Konfigurasi TCP IP

Konfigurasi TCP/IP PC ke PC

  • Komputer A IP address = 192.168.100.1 dan subnet mask = 255.255.255.0
  • Komputer B IP address = 192.168.100.2 dan subnet mask = 255.255.255.0
Buka masing-2 property TCP/IP di masing-2 komputer dan pilih “Use the following IP address” lalu ketikkan IP address masing-2 dan juga subnet mask yang sama, dan kosongkan kolom lainnya. Setelah selesai anda bisa verifikasi apakah konfigurasi sudah benar dengan jalan masuk ke command prompt (tekan tombol gambal bendera dan huruf R secara bersamaan lalu tekan tombol OK untuk masuk ke command promp) dan ketikkan dari komputer A:

C:\> ping 127.0.0.1

Jika konfigurasi TCP/IP anda sudah benar maka akan muncul ping statistic dengan 0% loss seperti gambar dibawah ini.
Konfigurasi TCP IP
Ping Local Host

IP address 127.0.0.1 adalah localhost pada komputer. Untuk memastikan kedua komputer bisa terhubung dengan benar lakukan ping ke komputer B dari komputer A dengan cara ping address berikut:

C:\> ping 192.168.100.2 >Enter>

Dan jika konfigurasi kabel sudah benar maka akan ada respon ping dengan statistic paket loss = 0%.

Command ping ini sangat membantu anda dalam upaya troubleshooting jaringan. Anda juga bisa menggunakan command ipconfig /all dari command promp untuk melihat konfigurasi TCP/IP secara keseluruhan dari suatu komputer.

Best Value Wireless Dual Band Gigabit Routers

Best Value Wireless Dual Band Gigabit Routers | Jika anda memutuskan untuk membeli wireless router untuk jaringan wireless di rumah anda, dan anda memutuskan untuk memilih wireless router dengan dukungan gigabit dan dual band, spec apa saja yang anda butuhkan agar memberikan value terbaik dan cocok dengan kebutuhan anda? Pertimbangkan spec product berikut ini yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Selectable atau simultaneous

Dengan memilih wireless router terbaik dengan dukungan dual band dan gigabit, agar memberikan value terbaik pertama anda perlu mempertimbangkan dual band itu sendiri apakah selectable atau simultaneous. Kalau selectable, pada dasarnya router tersebut adalah single band. Anda sendiri yang memilih router tersebut untuk beroperasi pada band 2.4GHz atau 5 GHz. Jadi jika client wireless anda campuran dari perangkat berbasis 2.4 dan 5GHz, maka anda tidak bisa mengusung mereka semua secara bersamaan. Kecuali memang anda memerlukan jaringan dengan basis 5GHz semuanya, maka anda pilih yang selectable dual band gak apa. Dengan beroperasi pada 5GHz, maka anda mempunyai jaringan yang bersih dari gangguan interferensi dan cepat sebut saja D-Link DIR-665.

Untuk router dual band simultaneous, maka router anda bisa berkomunikasi dengan semua client wireless anda yang beroperasi pada band campuran baik yang 2.4GHz maupun yang 5GHz band pada saat yang bersamaan.

Dukungan USB Port

Dengan keunggulan yang dimiliki router dengan fitur simultaneous dual band dan gigabit interface, dukungan interface lain yang sangat berguna yang perlu anda pertimbangkan dalam memmilih router terbaik anda adalah dukungan USB port. USB port yang bagaimana yang anda butuhkan?

Kebanyakan wireless router yang dilengkapi dengan port USB adalah dimaksudkan untuk bisa dipakai sebagai hosting external storage untuk bisa dishare bagi client computer lainnya yang ada pada jaringan. Akan tetapi ada lagi yang perlu dipertimbangkan jika anda ingin men-share printer USB anda, yaitu fitur yang memungkinkan port USB ini bisa dipakai untuk hosting printer agar bisa diakses lewat jaringan. Tidak banyak juga wireless router yang dilengkapi dengan USB port yang bisa dipakai untuk share storage atau printer.

Jika kebutuhan akan storage dan printer yang bisa diakses secara bersamaan ada, maka anda harus mempertimbangkan wireless router yang dilengkapi dengan dua buah USB port yang bisa dipakai untuk hosting storage dan printer pada saat bersamaan. Hal ini sangat menguntungkan, anda bisa share storage anda dan juga anda tidak perlu membeli print server device sendiri untuk bisa sharing printer anda.

Berikut adalah beberapa wireless router yang meberikan value terbaik buat kebutuhan anda, setidaknya sesuaikan dengan kebutuhan anda.

RT-N56U Black Diamond Dual band gigabit router
Click Untuk Lihat Spec detail

RT-N56U ini adalah besutan terbaru dari Asus. Router ini bisa memberikan value terbaik buat kebutuhan anda karena dia dilengkapi dengan fitur pendukung yang sangat berguna diantaranya:

Diusung dengan teknologi wireless 802.11n terkini dengan dukungan simultaneous dual band.
  • Dilengkapi dengan gigabit baik pada interface WAN port maupun pada interface LAN port (4buah port)
  • Hardware NAT acceleration engine yang bisa memberikan throughput WAN ke LAN 2-5 kali dibanding software-based NAT router
  • Dilengkapi dengan dua port USB untuk sharing storage dan printer
  • Al Radar technology – design unik dan efficient untuk optimasi wireless coverage dan kualitas signal tanpa menaikkan konsumsi power.

Sayangnya router ini tidak dilengkapi dengan fitur security Guest access yang bisa memberikan boundary security access kepada guest anda seperti pada router andalan dari Netgear WNDR4000. Silahkan lihat Spec detail Asus RT-N56U ini disini.

Apple MA073LL/A AirPort Extreme Base Station
Lihat spec detail - klik disini

AirPort Extreme Base Station ini besutan dari Apple Inc. Tentunya bagi para penggemar produk Apple Mac router ini menjadi andalan mereka dengan fitur pendukung yang bisa memberikan value terbaik untuk kebutuhan mereka. Berikut adalah fitur unggulan router ini:

  • Diusung dengan technology wireless 802.11n dengan dukungan dual band simultaneous.
  • Gigabit Ethernet ports baik pada WAN port (1 buah) maupun pada interface LAN (3 buah)
  • Dilengkapi dengan satu buah port USB bisa dipakai untuk sharing storage atau printer. Atau bisa menambahkan sebuah USB hub untuk bisa sharing printer dan storage secara bersamaan.
  • Connect sampai 50 user secara bersamaan.

Sayangnya juga tidak dilengkapi dengan fitur guest access dan anda butuh USB hub jika perlu hosting storage dan printer secara bersamaan. Silahkan lihat Spec detail Apple airport disini.

TEW-673GRU GREENnet Router
Klik disini untuk spec detail

Router besutan dari Trendnet ini juga mempunyai fitur yang bisa memberikan value terbaik buat jaringan anda sesuai dengan kebutuhan anda. Berikut diantara fitur andalan nya:

  • Diusung dengan technology wireless 802.11n dengan dukungan simultaneous dual band dengan speed ideal sampai 300Mbps
  • Dilengkapi dengan interface gigabit Ethernet baik pada WAN port (1 buah) dan LAN ports( 4 buah)
  • Dilengkapi dengan 2 buah USB port untuk memnungkinkan anda share storage dan printer secara bersamaan
  • Dilengkapi dengan display LCD yang memungkinkan anda melihar status, local time, performa jaringan dan opsi management router

Sama halnya dengan kedua router diatas, router ini tidak dilengkapi dengan fitur secure guest access. Silahkan lihat spec TEW-673GRU detailnya disini

Dalam memilih router, pastikan router tersebut mempunyai fitur-fitur yang anda butuhkan untuk memberikan value terbaik pada jaringan anda.

MAC Address Pada Jaringan Komputer

MAC Address Pada Jaringan Komputer | MAC address memegang peran yang sangat penting dalam suatu jaringan komputer karena pada dasarnya dalam suatu protocol TCP/IP MAC address selalu diikutkan dalam header frame suatu packet data dalam suatu komunikasi antar komputer dalam jaringan.

Apa sich MAC address itu?
MAC address adalah address fisik dari suatu piranti jaringan dalam suatu jaringan Ethernet. MAC address adalah suatu address layer 2 dalam node jaringan. MAC address adalah address unik terdiri dari 6-byte (48-bit) address yang memberikan identitas suatu komputer, interface router, switch dan semua macam node jaringan.

MAC (Media access control) adalah suatu sublayer dari Layer 2 atau Data-link dalam model OSI dalam suatu jaringan. MAC address biasa disebut sebagai address fisik, address Ethernet, ataupun disebut address hardware dari suatu node jaringan. dalam suatu jaringan Ethernet, frame berisi MAC address dari piranti asal dan tujuan disamping juga berisi IP address logical dari node jaringan asal dan tujuan.

Piranti-piranti seperti Bridge, Switch layer 2 memeriksa MAC address asal dari setiap frame yang diterima kemudian secara dinamis membangun table internal routingnya untuk kemudian bisa meneruskan traffic ke node yang sesuai. Jika ada frame-frame yang datang kemudian maka mereka bisa melihat daftar routing table ini untuk kemudian meneruskan frame-frame tersebut ke port-port yang sesuai atau ke segmen jaringan dimana node tersebut berada sesuai dengan MAC address dari node tujuan.

Implementasi
Pada komputer MAC address diberikan kepada NIC adapter atau interface card yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke dalam suatu jaringan. MAC address biasanya di coding kan secara permanen kedalam ROM (read only memory) dari piranti jaringan tersebut.

Keunikan dari suatu MAC address dijamin oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) yang telah memberikan suatu blok-blok address MAC yang khusus untuk masing-masing vendor dari piranti jaringan. 3-byte pertama yaitu 24-bit mewakili satu block khusus untuk identitas vendor sementara 3-byte terakhir (24-bit) adalah address khusus unik dari vendor tersebut. Masing-masing group dari 3-byte ini dapat direpresentasikan oleh 6 hexadecimal digit untuk membentuk nomor 12-digit hexadecimal yang mewakili MAC address secara keseluruhan. Jadi gabungan dua blok MAC dari vendor dan nomor unik ini dijamin tidak akan ada yang sama diseluruh dunia.

Berikut adalah contoh 6-digit yang mewakili kode vendor:
  • 00000C (Cisco Systems)
  • 00001D (Cabletron Systems)
  • 0004AC (IBM)
  • 0020AF (3Com Corporation)
  • 00C0A8 (GVC Corporation)
  • 080007 (Apple Computer)
  • 080009 (Hewlett-Packard Company)
Untuk lengkapnya kita bisa melihat kode vendor dari 3-byte ini dari IEEE standards di link berikut ini.

Agar komputer-komputer bisa saling berkomunikasi dalam jaringan, frame-frame harus diberi address menggunakan Layer 2 atau MAC address. Akan tetapi untuk menyederhanakan komunikasi jaringan, komputer-komputer tersebut diberikan address Layer 3 dimana dalam TCP/IP berisi address-adress IP. Protocol TCP/IP ini kemudian memanggil Address Resolution Protocol (ARP) untuk menterjemahkan address Layer 3 kedalam address Layer 2.

Bagaimana mengetahui MAC address dari suatu piranti jaringan?
Biasanya address MAC ini dicetak dibelakang dari suatu pirnati jaringan seperti terlihat pada gambar berikut yang merupakan MAC address dari router TP-Link.

Didalam suatu komputer yang sedang jalan, anda bisa melihat catatan MAC address dari interface card dengan cara menggunakan command “ipconfig /all”.

Windows IP Configuration
  • Host Name . . . . . . . . . . . . : roni01
  • Primary Dns Suffix . . . . . . . :
  • Node Type . . . . . . . . . . . . : Unknown
  • IP Routing Enabled. . . . . . . . : No
  • WINS Proxy Enabled. . . . . . . . : No
Ethernet adapter Local Area Connection 2:

Connection-specific DNS Suffix  :
Description . . . . . . . . . . . : Realtek RTL8139 Family PCI Fast Ethernet NIC
Physical Address. . . . . . . . . : 00-1C-F0-B9-F2-A9
Dhcp Enabled. . . . . . . . . . . : Yes
Autoconfiguration Enabled . . . . : Yes
IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.1.100
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0
Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.1.1
DHCP Server . . . . . . . . . . . : 192.168.1.1
DNS Servers . . . . . . . . . . . : 192.168.1.1
Lease Obtained. . . . . . . . . . : Monday, February 27, 2012 4:51:52 AM
Lease Expires . . . . . . . . . . : Thursday, March 01, 2012 4:51:52 AM

D Link Storage Router

D Link Storage Router | D-Link Storage Router – Pemenang Award Xtreme N Wireless Technology Yang Sangat Kaya Dengan Fitur Teknologi Multi Fungsi Router/Storage/Photo Frame

D Link Storage Router

Jika anda ingin membangun suatu jaringan wireless untuk berbagi Internet dirumah dengan design yang sangat aman, tentunya anda ingin membangunnya berdasarkan technology wireless tercepat saat ini – Wireless-N. Untuk itu anda membutuhkan sebuah router dengan kemampuan jaringan wireless-N seperti WRT-610N Linksys atau D-Link DIR-855 atau sejenisnya (yang harganya mulai dari $130). Jika anda ingin berbagi storage yang bisa diakses oleh jaringan private anda dan juga bisa diakses dari public –Internet, anda membutuhkan Network Access Storage (NAS) yang mana harganya bisa mulai $75 sampai ratusan bahkan ribuan dollar. Dengan NAS anda bisa berbagi file dengan manajemen user mana yang boleh mengakasesnya baik melalui jaringan local maupun dari Internet. Atau anda mungkin memerlukan FTP server yang bisa diakses dari internet.

D-Link menawarkan produk baru yang telah memenangkan suatu Award Xtreme N Wireless Technology pada produknya DIR-685 Storage Router yang menggabungkan fungsi-2 fitur yang berkelas atas yag dikemas dalam sebuah produk unggulan.
  1. Sebagai wireless router dengan standard wireless-N, suatu standard wireless paling cepat saat ini yaitu draft 802.11N, dengan fitur keamanan yang tangguh diantaranya dual-firewall (NAT&SPI) untuk membentengi jaringan private anda dari segala ancaman internet.
  2. Sebuah Network Access Router (NAS)
  3. Built-in FTP Server, yang bisa diakses dari jaringan public Internet.
  4. Built-in UPnP AV server.
  5. Sebagai Digital Photo Frame

Dengan fitur unggulan tersebut tak heran D-Link mendapatkan Award dalam technology wireless storage router dengan multi-fungsi dan fitur D-Link Green Power Saving yang sangat ramah lingkungan dan melestarikan energy. Kedengaran nya sangat bagus bukan?

Berbagi Internet lewat Jaringan Kabel dan Jaringan Wireless
D Link Storage Router

Untuk berbagi koneksi broadband internet, anda bisa menghubungkan storage router ini dengan sebuah modem cable atau DSL yang mempunyai port RJ-45 LAN untuk di koneksikan ke port WAN yang mendukung Gigabit WAN port. D-Link storage router ini mempunyai 4 buah port Gigabit LAN yang anda bisa pakai untuk koneksi lewat kabel jaringan UTP kepada komputer baik yang mempunyai NIC adapter 10/100/1000 Mbps, jadi sudah disiapkan untuk jaringan kecepatan tinggi Gigabit Ethernet. Denga Gigabit Ethernet ini akan memacu kecepatan uploading photo, files dan dokumen anda dari desktop anda (dengan Gigabit NIC) ke storage router dengan menggunakan Widget storage router – suatu software Widget yang sangat memudahkan anda dalam me-manaje uploading photos, dokumen dengan mudah dan sederhana. Dengan Widget ini memudahkan anda memilih file-2 khusus dari komputer anda dan melihat statusnya di router.

DIR-685 D Link Storage Router bekerja berdasarkan standard wireless paling cepat sekarang ini- Draft 802.11N dengan menggunakan single band 2,4 GHz, yang akan membuat jangkauan penuh dan kuat jaringan wireless anda. Menggunakan teknologi antenna yang sangat pintar dan cerdik yaitu Teknology MIMO (Multiple-In-Multiple-Out), DIR-685 D Link Storage Router memberikan suatu kecepatan yang lebih tinggi dan jangkauan yang lebih luas didalam rumah anda ataupun dikantor anda.

DIR-685 D Link Storage Router, disamping fitur wireless-N dengan technology Xtreme N yang memungkinkan jangkauan yang lebih luas, router ini juga dilengkapi dengan fitur technology prioritas wireless yang sangat pintar. Technology prioritasnya secara cerdik bisa mmilih mana yang harus mendapatkan prioritas dalam wireless agar mempunyai layanan yang optimal seperti dalam streaming high definition video atau voice sehingga tidak terjadi streaming video yang bergetar atau putus-putus, atau efek suara streaming yang tidak jelas dan putus-2. Seperti halnya dengan wireless router canggih lainnya, DIR-685 D Link Storage Router mendukung keamanan koneksi dengan standard enkripsi WPA/WPA2 (Wi-Fi Protected Access). Untuk menambahkan komputer kedalam jaringan router inipun dilakukan dengan sangat mudah menggunakan tombol sentuh yang sensitive Wi-Fi Protected Setup (WPS).

DIR-685 D Link Storage Router juga dilengkapi dengan fitur firewall ganda (NAT & SPI) untuk melindungi jaringan private anda dari segala ancaman yang datang dari internet. NAT akan menyembunyikan jaringan private anda dari jaringan public sementara SPI akan memeriksa traffic yang masuk gerbang firewall kita dengan lebih teliti tidak seperti biasanya untuk menghindari adanya penyusup.

Sharing storage melalui suatu jaringan local atau internet
Kerennya DIR-685 D Link storage router ini adalah kemampuan untuk menyimpan hard drive SATA 2.5” sampai 1 Tera Byte dan sudah termasuk built-in Network Access Storage (NAS), yang memungkinkan anda menyimpan data di jaringan dirumah anda dengan aman. Didalamnya juga termasuk tersedianya FTP server yang memudahkan anda atau siapapun yang diberi akses untuk mengaksesnya dari Internet. Akan tetapi akses dari internet, demi keamanan jaringan anda haruslah dilakukan dengan menggunakan akses melalui tunneling jaringan virtual – virtual private network. kenapa begitu, karena koneksi lewat internet tidak bisa dilakukan dengan transmisi enkripsi.

Bagusnya lagi, anda juga bisa meng-akses dan menyimpan media dgital langsung dari internet tanpa harus menghidupkan komputer (yang dikuhusukan sebagai FTP server) anda selama router anda aktif dengan menggunakan fitur yang didukung oleh router ini yang disebut “Bit Torent Support™”

Internet Photo Frame
Kerennya lagi dari D-Link Storage Router ini adalah fitur Internet Photo Frame. Anda bisa berbagi photo-2 anda dan keluarga yang masih hangat dengan keluarga dan teman anda menggunakan FrameChannel®, Flickr™, Picasa®, Facebook®, dan situs-2 sharing photo lainnya menggunakan account FrameChannel atau Flickr anda. Anda juga bisa berlangganan RSS feed favorite anda dengan storage router ini untuk mendapatkan berita terkini, update stock, score sport, clock, calendar, ramalan cuaca, dan banyak lagi langsung kepada frame anda, hebat kan?

SharePort Technology
D-Link Storage Router ini juga mendukung dua port USB 2.0, yang bisa anda gunakan untuk menghubungkan printer USB, atau piranti storage external lainnya dan berbagi melalui jaringan anda. Bahkan anda juga bisa berbagi dengan printer multi fungsi anda. SharePort ini juga compatible dengan MAC.

Video Streaming
DIR-685 D Link storage router mendukung Universal Plug and Play (UPnP) AV server yang memungkinkan dan memudahkan anda untuk streaming file-2 HD video, music dan photo yang disimpan di jaringan anda melalui compatible media player kedalam televise HD anda. Bahkan anda juga bisa streaming file-2 HD video dan media lainnya dari system game console XBOX 360 anda dan juga system PlayStation. Dengan tambahan adapter game wireless, XBOX anda bisa go LIVE tanpa kabel untuk dinikmati di kenyamanan ruang keluarga anda dimana terletak Televisi HD flat scrren anda yang berlayar lebar.